Lama BERKUASA. Tapi Kenapa Erdogan Tak Hapus 100% Maksiat Dan Sekularisme ? | Saya Luv Islam – Ramai sedia maklum, akhir zaman ni, tampak Turki di bawah pimpinan Erdogan banyak membuat paradigma dalam memartabatkan kembali umat Islam bukan sahaja di Turki, tetapi di seluruh dunia. Tetapi ada satu persoalan yang kami yakin bermain-main di minda masing-masing. Kenapa Erdogan tak hapuskan 100% maksiat dan sekularisme di Turki ? Boleh baca di bawah. Kongsikan.
PERTANYAAN TENTANG MAKSIAT TURKI?
Meskipun telah berkuasa kuat, kenapa Erdogan tidak melarang perbuatan menyimpang yang melanggar adab bangsa Turki? Seperti minuman keras dan (maaf) pelacuran. Serta sejumlah perbuatan yang merendahkan darjat manusia, terutama derajat wanita. Yang menganggap wanita seperti barang dagangan yang boleh dijual dan dibeli sesuka hati, seperti negara-negara barat.
Pertanyaan tersebut, kami yakin sering terlintas di minda ramai umat Islam, bahkan ada yang memanfaatkannya sebagai bahan fitnah dan propaganda negatif terhadap Turki dan pemerintahannya. Padahal sebagaimana kita ketahui, Turki telah banyak melakukan perubahan positif ke arah yang masyarakat yang lebih madani.
Kali ini kami akan menjawab pertanyaan tersebut. Jawapannya kami ambil dari epidod khusus “100 tokoh Islam pembawa perubahan” versi terjemahan yang sudah terdapat di Youtube. Video dan buku aslinya berjudul “Mi’ah Min ‘Udhama’ Ummah Al-Islam Ghayyaru Majra At-Tarikh” karya sejarawan Palestina, Jihad At-Turbani.
Pertanyaan ini boleh dijawab dengan dua FAKTA penting. FAKTA PERTAMA dari segi pandangan hukum syar’i. Dan FAKTA KEDUA dari segi pandangan strategi politik.
1. DARI SEGI HUKUM SYARIAH
Dalam pandangan syariah, perlu difahami bahawa rakyat Turki pernah hidup di bawah tekanan keras pemimpin diktator sekular, bukan setahun dua tetapi berpuluh-puluh tahun lamanya. Dan mereka ditekan dengan kekuatan senjata dan intimidasi selama hampir 100 tahun untuk hidup dalam berbagai jenis kemaksiatan dan perbuatan haram yang melanggar adab dan agama mereka yang berakibat pada tersebarnya semua kemaksiatan itu secara luas di kehidupan masyarakat Turki.
Sehingga jika semua kemaksiatan itu dilarang secara tiba-tiba, kesannya amat memudaratkan. Seperti menimbulkan huru-hara sosial di tengah masyarakat dan mengakibatkan hal lainnya yang tidak diinginkan.
Sebagaimana yang pernah dihuraikan oleh Syeikhul Islam Ahmad Ibnu Taimiyah tentang permasalahan seperti ini. Syeikh Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa jika ada sekelompok umat Islam terbiasa hidup jauh dari ajaran syariat dalam waktu yang lama, maka kedudukan mereka adalah seperti ahlul fatrah, iaitu orang-orang yang belum pernah mendapatkan ajaran para Nabi.
Maka terhadap orang-orang yang belum mengetahui hukum halal dan haram seperti mereka, ajaran agama harus disampaikan secara bertahap. Penerapan semua hukum syariah secara langsung atas mereka termasuk perbuatan2 haram, jika akan membawa akibat yang lebih buruk dalam kehidupan masyarakat dan akan menjauhkan mereka dari agama selamanya.
Inilah yang dapat kita lihat di zaman ini, ketika ada sejumlah gerakan yang memaksakan penerapan seluruh syariah secara tiba-tiba atas sejumlah masyarakat Islam yang belum banyak mengetahui ajaran Islam. Sehingga usaha ini hanya menghasilkan kegagalan dan kerugian. Sebagai contoh, gerakan Islam di Mesir pimpinan Morsi yang telah digulingkan.
Seringkali gerakan ini ditolak di berbagai lingkungan umat Islam (masih kurang ilmu agama) yang memilih untuk menjauhi diri dari mereka dan ada yang terus memusuhi mereka.
Maka harus difahami bahwa permasalahan ini tidaklah sederhana. Dan pertarungan hakiki yang terjadi di Turki lebih besar dari permasalahan melarang arak dan (maaf) pelacuran. Kaana kita berbicara tentang sebuah negara yang pernah melarang azan bahkan menutup masjid-masjid beberapa tahun lalu.
2. DARI SEGI STRATEGI POLITIK
Adapun dari sudut pandang politik, bahawa meskipun telah banyak yang dilakukan oleh “generasi Uthmani baru” untuk mengurangi pengaruh tentera dalam dunia politik Turki, hanya saja pihak tentera Turki yang masih banyak dipegang oleh orang-orang kanan diktator sekular masih merupakan pemain terkuat dalam dunia pemerintahan Turki yang dapat dengan mudah membalikkan keadaan serta menghentikan semua rencana gerakan kebangkitan Islam.
Sekalipun tanpa adanya pelanggaran terhadap asas sekularisme dalam undang-undang, bahkan meskipun telah banyak usaha yang dilakukan untuk menenangkan tentera dan petinggi sekularisme, masih saja ada sejumlah usaha secara tidak langsung untuk menggulingkan pemerintahan Turki yang sah, seperti sejumlah pernyataan yang diumumkan oleh pihak tentera Turki, tepatnya pada tahun 2007 yang menyatakan bahwa pihak tentera akan bertindak jika melihat adanya ancaman terhadap asas sekularisme.
Begitu juga dengan sebuah pernyataan tentera yang diumumkan di website rasminya pada tahun 2010 tentang adanya sejumlah ancaman keamanan di dalam negeri.
Namun Erdogan dan rakan-rakannya, sekali lagi mampu untuk menyelesaikan “permainan” ini dengan cara yang amat mengagumkan. Maka bersamaan dengan keberhasilan mereka menghasilkan undang-undang baru di Parlimen Turki, untuk menghapus intimidasi atas tuntunan agama, para petinggi Parti Keadilan dan Pembangunan segera menyatakan di depan umum bahawa mereka masih tetap menghormati asas sekulerisme negara.
Dan sebanyak apapun demonstrasi yang dijalankan para petinggi sekuler, Parti keadilan dan Pembangunan mampu mengimbanginya dengan demonstrasi tandingan yang puluhan kali lebih besar dari demonstrasi para petinggi sekulerisme.
BACA NI : Inilah Surat Terbuka BERANI Tun Mahathir Kepada Negara2 Arab Buat Umat Islam SENTAP
BACA NI : Pelan RAHSIA Putera Muhammad Salman TERDEDAH Buat Kuasa Besar Dunia CUAK
BACA NI : Kejutan. Israel Tiba-Tiba Serang Syria. Puncanya Amat MENGEJUTKAN
Karana parti ini telah membangun kepercayaan rakyat sejak awal masa pemerintahannya. Dengan tetap waspada untuk menghadapi segala bentuk usaha kudeta yang akan terjadi, karana kedua belah pihak benar-benar mengerti bahawa permasalahan sebenarnya bukanlah persoalan “Akan kah terjadi kudeta tentera di Turki?” tetapi lebih kepada permasalahan sesungguhnya adalah “Bila kudeta itu akan terjadi?”
Kesimpulannya, kembalinya sistem Islam yang sebenar di negara Turki memerlukan masa. Berdasarkan 2 faktor yang dinyatakan sebelum ni, Erdogan tidak boleh terburu-buru. Bak kata pepatah English, “slowly but surely”. InsyaAllah sama-sama kita doakan. InsyaAllah Aamin. KONGSIKAN.
Sumber : Khalifah Mail Online via Turkinesia
The post Lama BERKUASA. Tapi Kenapa Erdogan Tak Hapus 100% Maksiat Dan Sekularisme ? appeared first on SAYALUVISLAM.
Sumber : sayaluvislam
Sumber :
EmoticonEmoticon